Sabtu, 20 Oktober 2012

HASIL PENGAMATAN SISWA TENTANG JARINGAN TUMBUHAN DAN SEL (SMAN 4 KOTA JAMBI)

KELOMPOK 2 : MIATI SAFITRI
                            DIRA MERITHA WIYAGA
                            FITRI SITI RAMADHANI
                            PUPUT PUJI LESTARI

JARINGAN TUMBUHAN
a) Akar Tanaman Jagung(Monokotil)
terdapat epidermis

b) Akar Tanaman Kacang Tanah (Dikotil)
terdapat epidermis dan tabung pembuluih


c) Batang Tanaman Jagung (Monokotil)
terdapat korteks

d) Batang Tanaman Kacang Tanah (Dikotil)

e) Daun Tanaman Jagung (Monokotil)


f) Daun Tanaman Kacang (Dikotil)
terdapat epidermis atas, epidermis bawah, kutikula, xilem, berkas pembuluh, parenkim palisade, parenkim spon, perpanjangan berkas pembuluh.

g) Daun Karet (Dikotil)
terdapat epidermis atas, epidermis bawah, dan kutikula dsb



a) Hydrilla Verticillata
terdapat dinding sel, dan cairan

b) Bawang Merah (Allilum Cepa)
terdapat dinding sel, inti sel dan cairan




SEL

a) Sel Saraf
terdapat neuron

b) Sel Otot Polos
terdapat nukleus, sitosplasma, dan membran plasma

Kamis, 18 Oktober 2012

Proses terjadinya difusi dan transfor aktif terhadap lingkungan


1.      DIFUSI
Contoh dari difusi yang terjadi dilingkungan adalah sebagai berikut :
·         Pemberian gula pada cairan teh tawar, lambat laun cairan menjadi manis.
·         Uap air dari cerek yang berfungsi dalam udara, dimana pada masing-masing zat. Kecepatan difusi berbeda-beda.
·         Perbedaan konsentrasi zat membangkitkan tenaga gerak zat.
Dsb.


2.      TRANSFOR AKTIF
Contoh dari transfor aktif yang terjadi dilingkungan adalah sebagai berikut :
·       Misal perpindahan air dari korteks ke stele melalui endodermis yang tekanan osmotiknya rendah.
·       Pompa natrium kalium merupakan contoh transpor aktif yang banyak ditemukan pada membran sel
·       Muatan listrik ini terutama ditentukan oleh ion-ion Natrium (Na+), Kalium (K+), dan ion klor (Cl-). Keluar masuknya ion Na+, dan K+ dilakukan oleh pompa natrium-kalium (pompa Na+-K-) dengan menggunakan energi yang diperoleh dari ATP (adenosin triphospate).
·       Pompa Na+- K- bekerja memompa ion Na+ ke luar sel dan memasukkan ion K- ke dalam sel.
·       Konsentrasi ion K+ yang tinggi diperlukan untuk sintesis protein, glikosis, fotosintesis dan proses vital lainnya.
·       Keberadaan ion-ion Na+ dan K+ penting untuk mengendalikan pengaturan osmosis, mempertahankan kegiatan listrik dalam sel saraf dan memacu transpor aktif bagi zat-zat lain seperti glukosa dan asam amino.

Contoh protein yang terlibat dalam transpor aktif ialah channel protein dan carrier protein, serta ionofor. Ionofor merupakan antibiotik yang menginduksi transpor ion melalui membran sel maupun membran buatan.
Yang termasuk transpor aktif ialah coupled carriersATP driven pumps, dan light driven pumps. Dalam transpor menggunakan coupled carriers dikenal dua istilah, yaitu simporter dan antiporter.

Minggu, 14 Oktober 2012

PROSES DIFUSI DAN TRANSPOR AKTIF


1. DIFUSI

Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui membran dapat berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple difusion),d ifusi melalui saluran yang terbentuk oleh protein transmembran (simple difusion by chanel formed), dan difusi difasilitasi (fasiliated difusion).
Difusi sederhana melalui membrane berlangsung karena molekul -molekul yang berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam lemak (lipid) sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran secara langsung. Membran sel permeabel terhadap molekul larut lemak seperti hormon steroid, vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan organik yang larut dalam lemak, Selain itu, memmbran sel juga sangat permeabel terhadap molekul anorganik seperti O,CO2, HO, dan H2O. Beberapa molekul kecil khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat menembus membran melalui saluran atau chanel. Saluran ini terbentuk dari protein transmembran, semacam pori dengan diameter tertentu yang memungkinkan molekul dengan diameter lebih kecil dari diameter pori tersebut dapat melaluinya. Sementara itu, molekul – molekul berukuran besar seperti asam amino, glukosa, dan beberapa garam – garam mineral , tidak dapat menembus membrane secara langsung, tetapi memerlukan protein pembawa atau transporter untuk dapat menembus membrane. Proses masuknya molekul besar yang melibatkan transforter dinamakan difusi difasilitasi.

2. TRANSPOR AKTIF
Definisi transport aktif, pertama kali dicetuskan oleh Rosenberg sebagai sebuah proses yang menyebabkan perpindahan suatu substansi dari sebuah area yang mempunyai potensial elektrokimiawi lebih rendah menuju ke tempat dengan potensial yang lebih tinggi. Proses tersebut dikatakan, memerlukan asupan energi dan suatu mekanisme kopling agar asupan energi dapat digunakan demi menjalankan proses perpindahan substansi.
Transpor aktif merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan. Arah perpindahan dari transpor ini melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif membutuhkan bantuan dari beberapa protein. Contoh protein yang terlibat dalam transpor aktif ialah channel protein dan carrier protein, serta ionofor. Ionofor merupakan antibiotik yang menginduksi transpor ion melalui membran sel maupun membran buatan. 
Transpor aktif adalah pergerakan atau pemindahan yang menggunakan energi untuk mengeluarkan dan memasukkan ion –ion danmolekul melalui membran sel yang bersifat permeabel dengan tujuan memelihara keseimbangan molekul kecil di dalam sel.Transpor aktif dipengaruhi oleh muatan listrik di dalam dan di luar sel, dimana muatan listrik ini ditentukan oleh ion natrium (Na+), ionkalium (K+), dan ion klorin (Cl-). Keluar masuknya ion Na+ dan K+ diatur oleh pompa natrium-kalium.Transpor aktif dapat berhenti jika sel didinginkan, mengalami keracunan, atau kehabisan energi.
Transpor aktif memerlukan molekul pengangkut berupa protein integral pada membran, dimana di dalam molekul ini, terdapat situs pengikatan. Proses transport aktif dimulai dengan pengambilan tiga ion Na+ dari dalam sel dan menempati situs pengikatan pada protein integral. Energi diperlukan untuk mengubah bentuk protein integral pada membran yang sebelumnya membuka ke arah dalam sel menjadi membuka ke bagian luar sel.Selanjutnya, ion Na+ terlepas dari situs pengikatan dan keluar dari protein integral menuju ke luar sel. Kemudian dari luar sel, dua ion K+ menempati situs pengikatan di protein integral. Bentuk protein integral berubah, dari sebelumnya membuka ke arah luar menjadi membuka ke arah dalam sel dan ion kalium dilepaskan ke dalam sel.

Kamis, 13 September 2012

STRUKTUR DAN FUNGSI ORGANEL SEL


1. Membran Sel

Membran Sel Tersusun atas lapisan lipoprotein gabungan lemak dan protein perbandingan 50:50. Lipid yang menyusun membran adalah pospolipid yang bersifat hidrofilik  dan sterol yang bersifat hidrofobik. Protein yagn terdapat pada permukaan luar dan dalam membran sel disebut protein ekstrinsik yang bersifat hidrofobik. Sedangkan protein yang ada dan menembus kedua lapis lipid disebut protein intrinsik yang bersifat hidrofobik. Membran sel bersifat semi permiabel. Berikut ini sifat sifat membran sel:
  • Pembatas antara isi sel dengan bagian luar sel
  • Sebagai pelindung sel
  • Sebagai tempat pertukaran zat
  • Sebagai reseptor dari rangsang luar
  • Sebagai tempat berlangsungnya reaksi-readsi kimia.
2. Sitoplasma
sitoplasma ada dalam dua bentuk yang dipengaruhi kandungan air yaitu fase Sol yang padat dan Fase Gel (cair).

3. Organel Sel
ada macam macam organel sel, antara lain Mitokondria, kloroplas, retikulum endoplasma, Golgi komplek, lisosom, vakuola, ribosom, peroksisom, mikrotubulus, mikrofilamen, nukleus, aparatus golgi, dan sentrosom

a. Mitokondria
Pada beberapa sel, mitokondria dapat bergerak bebas membawa ATP ke daerah-daerah yang memerlukan energi. mitokondria tersusun atas 2 sistem membran yaitu membran dalam dan membran luar. Membren dalam membentuk tonjolan-tonjolan ke arah dalam (membran krista) untuk memperluas bidang penyerapan oksigen. Matrik Mitokondria mengandung protein, lemak, enzim sitokrom, DNA & ribosom sehingga memungkinkan sintesis enzim-enzim respirasi secara otonom. untuk melintasi membran mitokondria memerlukan mekanisme transpor aktif.
Fungsi Mitokondria adalah sebagai tempat berlangsung respirasi untuk menghasilkan energi.

b. Peroksisom (badan mikro)
Peroksisom dibentuk dalam retikulum endoplasma granular. Peroksisom mengandung berbagai enzim yang terlibat dalam produksi peroksida hidrogen (H2O2).
Fungsi peroksisom yaitu penghasail enzim katalase yang menguraikan H2O2 menjadI H2O + O2
c. Mikrotubulus
Mikrotubulus berfungsi untuk membentuk silia, sentriol dan benang-benang spindel.

d. Mikrofilamen
Mikrofilamen adalah penanggung jawab seluruh gerakan di dalam sel

e. Nukleus
Nukleus adalah inti sel. Inti sel berhubungan dengan kandungan DNA. Volume nukleus betambah seiring dengan peningkatan aktivitas sintetis sel.

f. Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma (RE) terdiri dari RE Kasar dan RE halus
Fungsi RE halus: mengangkut protein yang disusun pada RE kasar bersama Golgi Komplek, melaksanakn reaksi awal pada oksidasi lemak, menyimpan fospolipid, glikolipid dan steroid, melaksanakan detoksifikasi drug dan racun.

g. Aparatus Goolgi
Aparatus golgi terdiri atas kumpulan vesikel pipih yang berbentuk kantong berkelok-kelok (sisternae). Aparatus Golgiyang terdapat pada sel tumbuhan disebut diktiosom, kebanyakan terletak di dekat membran sel .Aparatus golgi dapat bergerak mendekati membran sel untuk mensekresikan isinya ke luar sel. oleh karena itu, organel ini disebut organes sekresi.
Di dalam aparatus golgi banyak enzim pencernaan yang belum aktif, seperti zimogen dan koenzim. selain itu dihasilkan pula lendir yang disebut musin. Aparatus golgi juga dapat membentuk lisosom.

h. Ribosom
Ribosom adalah organel pen-sintesis protein. Ribosom sering menempel satu sama lain membentuk rantai yang disebut poliribosom atau polisom. Antar unit ribosom diikat oleh mRNA.
Berdasarkan kecepatan sedimentasi, dibedakan menjadi ribolom subunit kecil (40s) dan ribosom subunit besar (60s).

i. Lisosom
Lisosomdihasilkan oleh aparatus golgi yang penuh dengan protein. Lisosom menghasilkan enzim-enzim hidrolitik seperti proteolitik, lipase, dan fosfatase. Enzim hidrolitik berfungsi untuk mencerna makanan yang masuk ke dalam sel secara fagositosis. Lisosom juga menghasilkan zat kekebalan sehingga banyak dijumpai pada sel-sel darah putih. Lisosom juga bersifat autolisis, autofagi, dan menghancurkan makanan secara edsositosis.

Ada dua macam lisosom, yaitu lisosom primer dan sekunder. Lisosom primer memproduksi enzim-enzim yang belum aktif. Fungsinya adalah sebagai vakuola makanan. Lisosom sekunder adalah lisosom yang terlibat dalam kegiatan mencerna. Ia berfungsi sebagai autofagosom.
j. Kloroplas
Kloroplas merupakan plastida yang mengandung pigmen hijau yang disebut klorofil. Kloroplas berasal dari proplastida. Proplastida berukuran lebih kecil dari kloroplas dengan sedikit atau tanpa membran internal. Kloroplas terbungkus oleh membran ganda. Membran ganda berperan mengatur keluar masuknya ion atau senyawa ke dandari dalam kloroplas. Pada membran internal kloroplas terdapat pigmen fotosintesis. Pigmen itu banyak terdapat pada permukaan luar membran internal disebut thilakoid.

Pigmen utama yang terdapat pada membran thilakoid adalah klorofil a (C55H72O5N4Mg) dan klorofil b ( C55H70O5N4Mg ), selain itu juga terdapat pigmen karotenoid. Pada membran pembungkus kloroplas umumnya terdapat violaxanthin.
Fungsi kloroplas adalah sebagai tempat berlangsung fotosintesis.

k. Sentrosom
Sentrosom hanyadapat dijumpai pada sel hewan. Sentrosom pada saat reproduksi sel akan membelah menjadi sentriol. Sentriol tersusun atas benang-benang tubulin atau dibentuk oleh mikrotubulus. Sentriol membentuk benang-benang spindel yang dapat menggerakkan kromosom pada saat pembelahan mitosis.

l. Dinding Sel
Dindingsel tersusun atas selusosa dan derivat-derivatnya. Dinding sel berfungsi sebagai proteksi sel terhadap faktor-faktor mekanis dan memberi bentuk sel relatif tetap. Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan saja. Pada dinding sel terdapat celah untuk berkomunikasi antarsel yang disebut plasmodemata.

m. Vakuola
Vakuola berisi garam-garam organik, glikosida, tanin(zat penyamak), minyak eteris, alkaloid, enzim, dan butir-butir pati. Pada beberapa spesies dikenal adanya vakuola kontraktil dan vakuola nonkontraktil.

n. Plastida
      Organel yang mengandung pigmen, terdiri dari :
      a. Kloroplas, mengandung klorofil.
      b. Kromoplas, mengandung pigmen merah, jingga, dan kuning.
      c. leukoplas, tidak mengandung pigmen.

Senin, 30 Juli 2012

JARINGAN PADA HEWAN


Dalam arti luas jaringan merupakan kumpulan sel yang memiliki bentuk, susunan dan fungsi yang sama. Sedangkan jaringan pada hewan yaitu sel-sel yang melakukan fungsi yang khusus berkelompok untuk membentuk jaringan. Beberapa jaringan berkelompok membentuk organ.
Pada bagian ini akan membahas tentang struktur jaringan hewan vetebrata dan mengaitkannya dengan fungsi.
Tubuh vetebrata tersusun atas empat tingkatan organisasi kehidupan, yaitu sel, jaringan, organ, dan system organ. Berbagai macam sel yang menyusun tubuh vetebrata mengalami diferensiasi dan spesialisasi pada masa pertumbuhan dan perkembangan embrio. Embrio berkembang dengan membentuk tiga lapisan embrional. Susunan lapisan embrional dari luar ke dalam adalah lapisan ektoderm, lapisan mesoderm, dan lapisan endoderm.
            Selanjutnya keseluruhan bagian tubuh dibentuk dari hasil diferensiasi dan spesialisasi ketiga lapisan embrional ini.
Ø  Ektoderm : berkembangan menjadi sel-sel kulit dan sistem saraf.
Ø  Mesoderm : berkembang menjadi sel-sel dari organ diantara ectoderm dan endoderm, seperti otot, pembuluh darah, tulang, alat reproduksi, dan ginjal.
Ø  Endoderm : berkembang menjadi sel-sel pada organ pencernaan, pernapasan, dan kelenjar-kelenjar penyusun system pencernaan dan pernapasan.
Jaringan primer tubuh hewan besel banyak meliputi empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. Kumpulan beberapa jaringan bekerja sama dan bersosialisasi membentuk organ.
A.     Jaringan Epitel
Jaringan  epitel merupakan jaringan yang melapisi seluruh permukaan tubuh. Jaringan epitel tersusun  atas satu lapis atau banyak sel yang melapisi bagian dalam dan luar permukaan tubuh suatu organisme. Epitel yang melapisi bagian dalam disebut endotelium.
Fungsi jaringan epitel bermacam-macam yaitu :
a.      Proteksi atau perlindungan, misalnya pada kulit
b.      Absorpsi, misalnya epitel pada lapisan dinding usus halus
c.       Sekresi misalnya pada kelenjar buntu
d.      Dsb
Karakteristik jaringan epitel adalah sel-selnya yang berkaitan rapat dan ruang antarsel yang kecil. Jaringan ini memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi. Hal ini ditandai dengan adanya membrane basal (dasar) dibagian lapisan epitel. Membran ini tersusun atas serabut kolagen.
B.      Jaringan ikat
Jaringan pengikat merupakan jaringan yang berkembang dari lapisan embrional mesoderm dengan berbagai bentuk. Jaringan ini memiliki cairan ekstraseluler yang dikenal sebagai cairan matriks.
Fungsi jaringan pengikat adalah sebagai penghubung, penunjang, dan pengikat berbagai jaringan dan organ. Selain itu, ada pula fungsi lainnya, diantaranya untuk menyimpan lemak.
Berdasarkan tahap perkembangannya jaringan pengikat terbagi atas jaringan pengikat embrional dan jaringan pengikat dewasa.
1.      Jaringan Ikat Embrional
Jaringan ikat embrional merupakan yang terdapat pada individu yang masih berada dalam kandungan induknya. Jaringan ini dikenal sebagai jaringan mesenkim. Adapun jaringan mukosa, yaitu jaringan pengikat embrional yang hanya terdapat pada tali pusar dan vitreous humor bola mata.
2.      Jaringan Ikat Sesungguhnya
Jaringan ikat sesungguhnya terdiri atas jaringan pengikat longgar, jaringan pengikat padat, jaringan pengikat retikuler, dan jaringan lemak.
a.      Jaringan pengikat longgar
Jaringan ikat longgar merupakan jaringan yang paling umum ditemukan di dalam tubuh manusia. Jaringan ini terdiri atas matriks yang mengandung serabut kolagen, elastis dan retikuler. Memiliki sel makrofage, sel fibroblas dan mastocit (mat cell). Pembuluh darah dan saraf dibungkus oleh jaringan ini. Fungsi :
v  Prokteksi organ saraf dan pembuluh darah
v  Pembungkus organ dalam
v  Pengikat kulit dengan jaringan di bawahnya
v  Penghubung bagian-bagian jaringan lain.
                      
b.      Jaringan pengikat padat
Jaringan ikat padat memiliki matriks yang terbentuk dari serabut kolagen yang padat. Terdapat pada selaput urat, fasia (jaringan pengikat yang bentuknya lembaran yang membungkus otot dan tendon). Berfungsi sebagai proteksi, penyokong, penghubung otot dengan tulang.
c.       Jaringan serat retikuler
Jaringan serat retikuler tersusun oleh serat retikuler. Jaringan ini banyak ditemukan di dalam makrofag dan jaringan limfoid.
d.      Jaringan pengikat lemak (Adiposa)
Jaringan adiposa menyimpan lemak di dalam sel adipose yang relatif berukuran besar. Sel-selnya tersusun rapat dalam suatu matriks yang tipis. Selnya berasal dari fibroblas. Fungsi lainnya adalah sebagai tempat penyimpanan energi.
3.      Jaringan Pengikat Khusus (Penyokong)
Jaringan pengikat khusus merupakan jaringan yang mempunyai karekteristik dan fungsi khusus. Jaringan ini meliputi jaringan tulang keras, tulang rawan, dan jaringan darah.
a.      Jaringan Tulang Rawan (Kartilago)
Jaringan tulang rawan merupakan jaringan yang tidak memiliki pembuluh darah dan saraf, kecuali pada lapisan luarnya. Jenis kartilago dapat dibedakan berdasarkan kandungan matriksnya, yaitu kartilago hialin, kartilago fibrosa, dan kartilago elastis.

a.      Jaringan Tulang Keras
Tulang merupakan jaringan pengikat berstruktur kaku yang memiliki serabut kolagen. Selain itu, jaringan tulang mempunyai saluran yang disebut system kanalikuli, pembuluh darah, dan substansi interseluler. Saluran kanalikuli berperan dalam menyuplai makanan bagi sel tulang (osteosit).
Ditinjau dari susunan matriknya, jaringan tulang dikelompokan menjadi:
1.      Jaringan tulang kompak bila matriksnya rapat.
2.      Jaringan tulang spons (bunga karang) bila matriksnya berongga.
b.      Jaringan Darah
Darah adalah jaringan berupa cairan tubuh yang dialirkan melalui pembuluh darah. Darah merupakan jaringan pengikat yang memiliki ciri, antara lain:
1.      Substansi interselulernya berupa cairan yang disebut plasma.
2.      Di dalam plasma terdapat tiga tipe sel, yaitu: eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit (keping-keping darah).
3.      Darah beredar dari jantung ke dalam pembuluh darah nadi, pembuluh darah balik dan kapiler ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung.
Pada umumnya, darah berfungsi mengatur suhu tubuh dan beberapa fungsi yang lain berdasarkan jenis selnya.
c.       Limfe
Limfe adalah jaringan getah bening yang mengangkut protein, lemak, dan zat-zat lain dari jaringan tubuh ke dalam darah. Komponen selulernya berupa limfosit dan granulisot. Berfungsi sebagai transportasi cairan jaringan air, glukosa, lemak, protein, dan zat-zat lain dari jaringan ke peredaraan darah.


A.     Jaringan Otot
Jaringan otot mengandung berkas-berkas sel panjang yang dinamakan serabut otot. Sifat jaringan otot adalah elastis, dapat diregangkan, dapat dirangsang dan dapat menebal atau memendek. Adapun fungsi jaringan otot adalah melaksanakan gerak pada tubuh makhluk hidup dan sebagainya.
Jaringan otot dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu otot polos, otot rangka, dan otot jantung.
A.     Jaringan Saraf
Jaringan saraf terdiri atas sel saraf (neuron) dan sel pendukung (neuroglia). Jaringan saraf berkembang dari lapisan ektoderm embrio. Neuron berfungsi secara khusus untuk menghasilkan dan menghantarkan rangsang.  Setiap neuron terdiri atas tiga bagian, yaitu badan sel, dendrit, dan akson. Selubung mielin merupakan suatu lapisan membran yang membungkus akson. Neuron diklasifikasikan berdasarkan fungsi dan jumlah (jenis) polarnya. Berdasarkan fungsinya dibedakan atas neuron sensorik, neuron motorik, dan neuron konektor.
Sebuah sel saraf terdiri atas:
a.      Badan sel yang di dalamnya terdapat neuron plasma.
b.      Dendrit, yaitu penjuluran plasma yang membawa rangsang masuk ke badan sel akson.
c.       Akson (neurit), penjuluran plasma yang membawa rangsang ke luar badan sel.
d.      Neurilema, bagian sel saraf yang berfungsi untuk regenerasi dendrit dan akson yang sudah rusak.
e.      Sel Schwan, berfungsi untuk proteksi dan penyokong akson.
f.        Selubung meilin, berfungsi untuk proteksi, isolator, nutrisi bagian neuron.
g.      Nodus ranvier, untuk mempercepat perpindahan rangsang.


Jaringan saraf berfungsi untuk menghantarkan rangsangan (implus) dari bagian tubuh yang satu ke bagian yang lain.
B.      Organ Hewan
Organ hewan merupakan kumpulan bermacam-macam jaringan untuk melakukan fungsi tertentu di dalam tubuh. Misalnya, organ kulit yang terdiri atas jaringan ikat, epitel, otot, pembuluh darah, dan saraf.
Berdasarkan letaknya, organ hewan dibedakan menjadi dua macam, yaitu organ dalam dan organ luar. Beberapa organ hewan akan saling bekerja sama melangsungkan suatu fungsi tertentu dan membentuk sistem organ.
C.      Pemanfaatan pengetahuan tentang jaringan hewan
Pengetahuan tentang jaringan hewan dapat dimanfaatkan untuk mengatasi kerusakan jaringan (organ). Kerusakan jaringan (organ) banyak terjadi pada korban luka bakar. Dan mengetahui tentang jaringan hewan.


Posting Pertama

hi, kami dari SMA N 4 KOTA JAMBI yang lebih tepatnya di kelas XI IPA RSBI 2...
di postingan pertama ini kami hanya ingin memberi sedikit ilmu tentang biologi ataupun tentang materi pembelajaran yang lainnya. kami harap kalian suka singgah di blog kami ini :))