Judul: Respirasi pada Serangga
Tujuan:
- Mempelajari pernapasan hewan
- Melihat faktor-faktor yang memmpengaruhi jumlah kebutuhan oksigen pada hewan pada saat pernapasan.
Alat dan
bahan
- Respirometer sederhana dengan pipa berskala
- Stopwatch
- Pipet tetes
- Kapas
- Plastisin
- Eosin
- Jangkrik
- Kristal KOH/NaOH
Cara kerja
Siapkan alat
dan bahan dan susunlah instrumen seperti gambar di atas, caranya sebagai
berikut:
- Bungkus Kristal KOH/NaOH dengan kapas, kemudian masukkan ke dalam tabung respirometer
- Kemudian masukkan jangkrik yang sudah ditimbang ke dalam tabung respirometer
- Tutup tabung respirometer kemudian sambungan penutupnya diberi plastisin agar tidak ada udara yang masuk dan keluar
- Tetesi eosin pada ujung pipa respirometer dengan menggunakan pipet tetes secukupnya
- Ukur pergerakan eosin dengan menggunakan stopwatch secara berkala (2 menit, 4 menit, 6 menit, 8 menit, 10 menit)
Semisal hasil pengamatan yang diperoleh dari percobaan adalah sebagai berikut:
Keterangan:
Ø Fungsi eosin adalah sebagai indikator oksigen yang dihirup oleh
organisme percobaan (jangkrik) pada respirometer. Saat jangkrik menghirup
oksigen maka terjadi penurunan tekanan gas dalam respirometer sehingga eosin
bergerak masuk ke arah respirometer.
Ø Cara mengukur volume oksigen yang dihirup jangkrik adalah Dengan
melihat skala pada pipa respirometer. Volume dihitung berdasarkan selisih
posisi awal eosin dengan dengan posisi terakhir eosin pada pipa berskala, dan
dihitung per satuan waktu (menit)
Ø Fungsi dari
Kristal KOH/NaOH pada percobaan yaitu sebagai pengikat CO2 agar
tekanan dalam respirometer menurun. Jika tidak diikat maka tekanan parsial gas
dalam respirometer akan tetap dan eosin tidak bisa bergerak. Akibatnya volume
oksigen yang dihirup serangga tidak bisa diukur. Kristal KOH/NaOH dapat
mengikat CO2 karena bersifat higroskopis. Reaksi antara KOH dengan
CO2, sebagai berikut:
- (i) KOH + CO2 → KHCO3
- (ii) KHCO3 + KOH → K2CO3 + H2O
Faktor-faktor
yang mempengaruhi respirasi diantaranya:
- Berat tubuh, Semakin berat tubuh suatu organisme, maka semakin banyak oksigen yang dibutuhkan dan semakin cepat proses respirasinya.
- Ukuran tubuh, Makin besar ukuran tubuh maka keperluan oksigen makin banyak.
- Kadar O2, Bila kadar oksigen rendah maka frekuensi respirasi akan meningkat sebagai kompensasi untuk meningkatkan pengambilan oksigen.
- Aktivitas, Makhluk hidup yang melakukan aktivitas memerlukan energi. Jadi semakin tinggi aktivitasnya, maka semakin banyak kebutuhan energinya, sehingga pernafasannya semakin cepat.
Teknologi yang dapat membantu pasien kelainan dan
gangguan pada pernapasan:
1. Inhaler
Cara kerja inhaler sebagai alat bantu pernapasan adalah mengendurkan otot di jalan pernapasan yang menyempit. Inhaler mengandung albuterol yang dapat merangsang reseptor untuk menghasilkan efek relaksasi pada otot saluran pernapasan. Efek relaksasi ini – lah yang membantu penderita asma kembal bernapas dengan normal. Ada berbagai jenis inhaler, penggunaan dan dosisnya pun berbeda dalam tiap jenisnya. Pastikan penderita asma melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan dosis yang sesuai bagi penderita.
Cara kerja inhaler sebagai alat bantu pernapasan adalah mengendurkan otot di jalan pernapasan yang menyempit. Inhaler mengandung albuterol yang dapat merangsang reseptor untuk menghasilkan efek relaksasi pada otot saluran pernapasan. Efek relaksasi ini – lah yang membantu penderita asma kembal bernapas dengan normal. Ada berbagai jenis inhaler, penggunaan dan dosisnya pun berbeda dalam tiap jenisnya. Pastikan penderita asma melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan dosis yang sesuai bagi penderita.
2. Suction Pump
Alat yang membantu mengeluarkan dahak dari tubuh manusia. Alat ini sangat membantu penderita asma karena bisa mengembalikan proses bernapas penderita menjadi kembali normal. Alat ini mempunyai katup yang berfungsi sebagai penyedot dahak penderita asma. Suction pump juga banyak ditemukan di ruang operasi, berguna untuk menyedot darah pasien.
Alat yang membantu mengeluarkan dahak dari tubuh manusia. Alat ini sangat membantu penderita asma karena bisa mengembalikan proses bernapas penderita menjadi kembali normal. Alat ini mempunyai katup yang berfungsi sebagai penyedot dahak penderita asma. Suction pump juga banyak ditemukan di ruang operasi, berguna untuk menyedot darah pasien.
3. Nebulizer
Alat bantu pernapasan ini dapat mengubah obat menjadi uap aerosol yang berfungsi mengencerkan dahak penderita asma. Efektifitas alat ini tinggi karena dapat langsung menuju penyebab serangan penderita asma. Cara kerja alat ini adalah menguapkan larutan obat yang diisikan pada nebulizer dan dihirup melalui masker khusus. Kini alat ini tersedia dalam berbagai macam desain tergantung penggunaan dan pemakaian daya untuk membuat nebulizer berfungsi.
Alat bantu pernapasan ini dapat mengubah obat menjadi uap aerosol yang berfungsi mengencerkan dahak penderita asma. Efektifitas alat ini tinggi karena dapat langsung menuju penyebab serangan penderita asma. Cara kerja alat ini adalah menguapkan larutan obat yang diisikan pada nebulizer dan dihirup melalui masker khusus. Kini alat ini tersedia dalam berbagai macam desain tergantung penggunaan dan pemakaian daya untuk membuat nebulizer berfungsi.